Jumat, 13 Oktober 2017

Identifikasi Farmakofor




Identifikasi Farmakofor

Farmakofor adalah susunan tiga dimensi dari atom dalam molekul obat yang memungkinkan untuk berikatan dengan reseptor yang diinginkannya dan bertanggung jawab dengan respon  biologis karena terikat dengan reseptor yang dikehendakinya

Definisi resmi dari IUPAC, 1998 "Farmakofor adalah sekumpulan fitur sterik dan elektronik yang penting untuk menjamin interaksi supramolekular yang optimal dengan struktur target biologis yang spesifik  dan untuk memicu (atau menghambat respons biologisnya’ Farmakofor sendiri tidak mewakili molekul ataupun gugus fungsi, tetapi lebih pada konsep abstrak pada kapasitas interaksi molekuler

Ariens (1954) dan Stephenson (1956), memodifikasi dan membagi interaksi obat-reseptor menjadi dua tahap, yaitu:
1.     Pembentukan kompleks obat-reseptor
2.    Menghasilkan respons biologis

Setiap struktur molekul obat harus mengandung bagian yang secara bebas dapat menunjang afinitas interaksi obat-reseptor dan mempunyai efisiensi untuk menimbulkan respons biologis sebagai akibat pembentukan kompleks obat reseptor.

Interaksi obat-reseptor terjadi melalui dua tahap, yaitu:
a.   Interaksi molekul obat dengan reseptor spesifik
Interaksi ini memerlukan afinitas
b.  Interaksi yang dapat menyebabkan perubahan konformasi makromolekul protein sehingga timbul respons biologis.

Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen adalah suatu ikatan antara atom H yang mempunyai muatan positif parsial dengan atom lain yang bersifat elektronegatif dan mempunyai sepasang elektron bebas dengan oktet lengkap seperti O, N, F. Atom yang bermuatan positif parsial dapat berinteraksi dengan atom negatif parsial dari molekul atau atom lain yang berbeda ikatan kovalennya dalam satu molekul.
Contoh : H2O

 Ikatan Van Der Waal’s
Ikatan van der waal’s merupakan kekuatan tarik-menarik antar molekul atau atom yang tidak bermuatan dan letaknya berdekatan atau jaraknya ± 4-6 Ã…. Ikatan ini terjadi karena sifat kepolarisasian molekul atau atom. Meskipun secara individu lemah tetapi hasil penjumlahan ikatan van del waal’s merupakan faktor pengikat yang cukup bermakna terutama untuk senyawa-senyawa yang mempunyai berat molekul tinggi. Ikatan van der waal’s terlibat pada interaksi cincin benzen dengan daerah bidang datar reseptor dan pada interaksi rantai hidrokarbon dengan makromolekul protein atau reseptor.

Ikatan hidrofob
Ikatan hidrofob merupakan salah satu kekuatan penting pada proses penggabungan daerah non polar molekul obat dengan daerah non polar reseptor biologis. Daerah non polar molekul obat yang tidak larut dalam air dan molekul-molekul air disekelilingnya akan bergabung melalui ikatan hidrogen membentuk struktur quasi-crystalline (icebergs).

Refrensi
Bravi, G.,E. Garcia, D.V.S. Green, M.M. Hann, 2000, Modelling Structure – Activity Relationship; Virtual Screening for Bioactive Molecules, vol. 10., Wiley-VCH, Basel, Germany
Siswandono dan Bambang, S. 2000. Kimia Medisinal.Airlangga University     Press: Surabaya.

Pertanyaan


1.       Apa kaitan/hubungan respon biologis dari modifikasi obat-reseptor dengan farmakofor?
2.       Apa tujuan dari identifikasi farmakofor ?
3.       Apakah identifikasi farmakofor sangat dibutuhkan dalam identifikasi suatu senyawa ?
4.       Apakah enzim dapat berpengaruh dari sisi aktif reseptor obat ?
5.       Apa yang dimaksud dengan obat antagonis ?
 

5 komentar:

  1. Salah satu tujuan identifikasi farmakofor tentunya untuk mendapatkan turunan baru dgn meminimalisir efek samping

    BalasHapus
  2. Tujuan identifikasi farmakofor adalah Menemukan gugus penting yang berikatan dengan reseptor sehingga dapat dimodifikasi dan menghasilkan efek yang berbeda, Menemukan posisi relatif dalam ikatan gugus, Untuk mengetahui konformasi aktif, supaya dapat digunakan untuk mendesain obatdan juga untuk menemukan obat baru.

    BalasHapus
  3. 5. antagonis adalah Agen kimia yang menghambat reseptor sehingga tidak memungkinkan terjadinya proses biologis tertentu. Insulin adalah antagonis glukagon

    BalasHapus
  4. Menemukan gugus penting yang berikatan dengan reseptor sehingga dapat dimodifikasi dan menghasilkan efek yang berbeda, Menemukan posisi relatif dalam ikatan gugus, Untuk mengetahui konformasi aktif, supaya dapat digunakan untuk mendesain obatdan juga untuk menemukan obat baru dg minimal efek samping yg ditimbulkan

    BalasHapus
  5. hai menurut sumber yang sya baca
    fenotizin berdasarkan jenis rantai samping yang melekat pada atom N cincin fenotiazin dibagi menjadi propilamin (ex: Klorpromazin), Piperidin (ex:tioridazin) dan Piperazin (ex:flufenazin) yang semuanya merupakan antagonis terhadap reseptor dopamin yang menyebabkan terjadinya gangguan pergerakan seperti akatisia, distonia, diskinesia tardiv, diskinesia dan parkinsonisme.

    BalasHapus